Pages

PELUANG KERJA JURUSAN AGROTEKNOLOGIAGROTEKNOLOGI.

Senin, 07 Desember 2015
PELUANG Kerja Jurusan AGROTEKNOLOGI . . .
Di ruang lingkup pertaniqan, lulusan agroteknologi dapat bekerja sebagai Pengusaha atau pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau kehutanan. Dapat juga menjadi Pengusaha atau pelaku bisnsi pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana produksi pertanian lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan, dll. Mengelola Perkebunan-perkebunan baik milik pribadi, pemerintah, maupun swasta. Bekerja di Industri perbenihan, pupuk dan pestisida nasional dan multinasional. Bergabung di Kementerian pada Pemerintah Pusat dan berbagai badan dan pusat penelitiannya (Penelitian dan Pengembnagan/Litbang), Pemerintahan Daerah (Pemda) dengan dinas-dinas teknisnya, lembaga pembiayaan seperti bank-bank pemerintah dan swasta.
Dapat juga bergabung sebagai Akademisi dan peneliti di Perguruan Tinggi ataupun lembaga riset (pemerintah ataupun swasta), industri pangan, pakan, farmaka dan biodiesel. Menjadi Konsultan profesional di sektor pertanian/perkebunan, atau di organisasi organisasi besar Badan Pertanahan Nasional (BPN), LIPI, BUMN, hingga menjadi Fasilitator pemberdaya masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.
Selain bergerak dibidang pertanian, lulusan agroteknologi dapat bekerja diluar sektor pertanian seperti pegawain Bank, Guru, Dosen, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dan semuanya masih banyak peluang kerjanya.
Read more ...

GENERASI BAHAGIA ITU GENERASI 1990- 1999.

Senin, 30 November 2015
"GENERASI BAHAGIA"
Generasi bahagia Itu, generasi kelahiran 1990-1999, dan itu adalah kami.
Kami adalah generasi terakhir yang masih bermain di halaman rumah yang luas. Kami berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa dan persahabatan. Main Petak Umpet, Boy-boynan, gobag sodor, Betengan, Lompat tali, Masak-masakan, sobyong, jamuran, ngejar layangan putus sambil lari" , maen putri putri Melati tanpa peringatan dari Bpk Ibu. Kami bisa memanfaatkan gelang karet, isi sawo, kulit jeruk, batre bekas, sogok telik menjadi permainan yg mengasyikkan. Kami yang tiap melihat pesawat terbang langsung teriak minta uang.
Kami generasi yang ngantri di wartel dari jam 5 pagi, berkirim surat dan menanti surat balasan dengan penuh rasa rindu. Tiap sore kami menunggu cerita radio Brama Kumbara, berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yg SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya.
Kami adalah generasi yang merasakan awal mula teknologi gadget komunikasi seperti pager, Komputer Pentium jangkrik 486 dan betapa canggihnya Pentium 1 66Mhz. Kami generasi yang sangat bangga kalau memegang Disket kapasitas 1.44Mb dan paham sedikit perintah Dos dengan mengetik copy, del, md, dir/w/p. Kami adalah generasi yang memakai MIRC untuk chatting dan Searching memakai Yahoo. Generasi bahagia yang pertama mengenal Nintendo, Game wot yang blm berwarna, generasi kami jugalah yang tahu dan paham benar apa itu "TAMAGOCHI" , permainan super canggih di masanya yang lebih keren dari COC dan COV karena tanpa kuota Internetpun game ini bisa dimainkan dengan greget.
Generasi kami lah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil utk menggulung pita kaset ya macet, kirim salam sama temen2 lewat siaran radio saling sindir dan bla bla bla, generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One.
Di Generasi kami pulalah hari minggu adalah waktunya bioskop "Home Theater" di rumah, karena acara televisi full dengan film" kartun tidak seperti sekarang yang kebanyakan FTV remaja yg pacar"an , dan program" lain yang tak mendidik yg juga ntah kenapa di luluskan sensor oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)
Kami tumbuh diantara para legenda cinta seperti kla Project, dewa 19, padi, masih tak malu menyanyikan lagu Sheila on7.
Kami generasi bersepatu Warior dan rela nyeker berangkat sekolah tanpa sepatu kalau sedang hujan. Cupu tapi bukan Madesu.
Generasi Kami juga yg Ngumpulin bungkus permen dengan sayembara harus lengkap bertuliskan "YOSAN" yang entah kemana huruf "N" nya. Banyak"an Kumpulin TAZOS menjadi hal keren dan sangar di era itu..
Kami adalah generasi yang bebas, bebas mandi dikali disungai, bebas manggil teman sekolah dengan nama bapaknya. Bebas bertanggung jawab.
Sebagai anak bangsa Indonesia, Kami hafal Pancasila, Nyanyian Indonesia Raya, maju tak gentar, Teks proklamasi, Sumpah Pemuda, Nama nama para Menteri kabinet pembangunan IV dan Dasadharma Pramuka dan Nama nama seluruh provinsi di Indonesia.
Kini disaat kalian sedang sibuk2nya belajar dengan kurikulum yang njelimet, kami asik2an mengatur waktu untuk selalu bisa ngumpul reunian dengan generasi kami.
Betapa bahagianya generasi kami
maaf adik2... kalian belajar yg keras ya untuk mendapatkan kebahagian cara kalian sendiri.
Salam sayang dari kami 


Read more ...

Sejarah hari ini. 30 November.

Minggu, 29 November 2015
Inggris dan Skotlandia tercatat dalam sejarah dunia sepakbola dengan memainkan laga internasional pertama pada tahun 1872.
30 November 1872, menjadi hari yang bersejarah bagi dunia sepakbola di mana tepat pada tanggal tersebut sebuah pertandingan internasional pertama dalam sejarah digelar, dengan Inggris dan Skotlandia menjadi tim yang saling berhadapan dalam sebuah uji coba yang berakhir imbang tanpa gol.
Jauh sebelum mencatatkan momen bersejarah tersebut, kedua negara sebenarnya sudah beberapa kali saling berduel. Tercatat ada lima laga yang mempertemukan keduanya, di mana Inggris menang tiga kali dan dua laga lainnya berakhir imbang, hanya kelima perjumpaan itu tidak diakui secara resmi oleh FIFA. Itu terjadi karena Skotlandia hanya bermaterikan pemain-pemain yang bermukim di London, Inggris, tempat pertandingan digelar.
Sebulan sebelum laga bersejarah itu berlangsung, adalah Federasi Sepakbola Inggris (FA) yang memutuskan untuk menggelar pertandingan melawan Skotlandia di Glasgow sebagai upaya memajukan 'Federasi Sepakbola Skotlandia', yang sejatinya belum ada pada waktu itu.
Mengingat belum adanya badan resmi yang menaungi sepakbola di sana, maka klub tertua Skotlandia, Queen's Park FC dengan seluruh penggawa menjadi perwakilan tim nasional mereka. Sementara Inggris, diperkuat oleh pemain dari sembilan klub berbeda dengan Oxford University menjadi penyumbang terbanyak.
Pertandingan antara kedua kesebelasan tersebut berlangsung di Hamilton Crescent di kota Patrick dan sempat tertunda selama 20 menit akibat adanya kabut. Sekitar 4,000 penonton dilaporkan hadir langsung dengan masing-masing orang membayar satu shilling (satuan mata uang Britania Raya pada waktu itu).
Pertandingan sendiri lebih banyak didominasi oleh Skotlandia, sejumlah peluang emas mereka ciptakan termasuk dua eksekusi yang membentur mistar, hanya saja sepanjang laga berlangsung kedua kesebelasan tak bisa memaksimalkan kans yang ada hingga menutup laga dengan kedudukan tanpa gol.

Read more at http://www.fourfourtwo.com/id/news/sejarah-hari-ini-30-november-laga-internasional-pertama-dalam-sejarah#EtAihcCyk9ekKL6j.99
Read more ...

KRISIS PANGAN.! MAU KAYA, JADILAH PETANI.!

Jumat, 27 November 2015
Saya yakin hampir semua orang Indonesia pasti tidak akan setuju apabila saya mengatakan "Mau Kaya Jadilah Petani", tak ada yang salah dengan ketidaksetujuan tersebut kalau melihat fakta dan potret petani Indonesia yang hidupnya kian memprihatinkan. Profesi sebagai petani sama sekali bukan menjadi pilihan yang baik kalau melihat bagaimana keadaan petani-petani di Indonesia yang masih jauh dari kata sejahtera. Sangat berbeda apabila dibandingkan dengan beberapa negara maju seperti Jepang dan Amerika, petaninya hidup sejahtera dan sudah maju dengan penerapan teknologi yang pionir.

Sebenarnya kurang adil membandingkan antara pertanian di Indonesia dengan beberapa negara maju, karena meskipun negara kita terkenal sebagai negara agraris tapi sebagai negara berkembang banyak sekali hal yang menghambat jalannya menuju pertanian yang maju dengan menggunakan teknologi yang mumpuni. Saya masih ingat sekali sekitar dua tahun lalu mengikuti salah satu mata kuliah di mana dosen yang bersangkutan menampilkan slide yang merupakan hasil capture dari sebuah tabloid di Amerika "Mau Kaya Jadilah Petani", pada tabloid tersebut dijelaskan betapa menyenangkannya berprofesi sebagai petani di Amerika sehingga ajakan-ajakan seperti ini sudah menjadi hal yang biasa.

Ini benar adanya kalau melihat pendapat salah seorang pemegang saham di bursa wall street Jim Rogers yang mengatakan, "Jika anda ingin kaya jadilah petani, dia berpendapat harga komoditas pangan dunia dalam beberapa waktu ke depan akan meningkat tajam mengalahkan bursa-busa keuangan global. Dunia sekarang ini dilanda krisis pangan, kita tidak membutuhkan lagi seorang bankir untuk mengoptimalisasi perdagangan, tetapi yang kita butuhkan adalah jumlah petani untuk mengatasi krisis."

Di beberapa negara maju, profesi petani memang sangat menjanjikan mengingat begitu besarnya perhatian pemerintah terhadap petaninya. Selain ditunjang dengan teknologi yang maju, para petani di beberapa negara maju kecil sekali kemungkinan mengalami kerugian. Bagaimana tidak pemerintah menjamin apabila terjadi gagal panen, hal ini seperti menjadi sebuah asuransi kegagalan dalam berusaha tani sehingga petaninya tak perlu khawatir dengan kerugian yang mungkin akan ditanggung apabila terjadi gagal panen karena sudah ada jaminan yang membuat mereka tetap aman.

Di beberapa negara maju semua kebutuhan petaninya memang difasilitasi sedemikian rupa, mulai dari kemudahan memperoleh informasi, pengadaan pupuk, benih unggul hingga pemasarannya pun lebih terakomodir sehingga dari hulu sampai ke hilir prosesnya berjalan dengan baik, selain itu inovasi dalam bidang pertanian juga berkembang dengan pesat.

Lantas bagaimana potret petani di Tanah Air? Rasanya tak perlu saya jelaskan, banyak di antara mereka yang hidup miskin dan jauh dari kata sejahtera. Banyak sekali faktor yang menyebabkan pertanian di Indonesia seperti jalan di tempat dan belum menunjukkan kepada perubahan yang lebih baik. Sektor pertanian sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar di negara ini namun tak menjamin kehidupan para petaninya juga baik.

Dari segi kepemilikan lahan, petani Indonesia memiliki lahan yang terbatas apabila dibandingkan dengan petani di beberapa negara maju, selain itu sebagian besar dari petani Indonesia tak mempunyai lahan hanya menjadi penggarap saja yang membuat keuntungan dalam berusaha tani akan terbagi dengan pemilik lahan. Kemudahan dalam memperoleh informasi seputar dunia pertanian yang belum didapat dengan baik membuat petani di Indonesia bekerja hanya berdasarkan pengalaman dan tak melihat perkembangan dan keadaan di lapangan. Peran penyuluh pertanian di lapangan juga masih kurang efektif mengingat jumlah mereka yang terbatas di mana seharusnya satu penyuluh satu desa tapi pada kenyataannya satu penyuluh memegang beberapa desa, pada intinya Indonesia masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian.

Dari segi penerapan teknologi memang tak diragukan lagi kalau Indonesia tertinggal jauh dari beberapa negara maju, banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang masih dikerjakan secara tradisional yang banyak memakan waktu sehingga kurang efektif dan efisien. Pupuk dan benih unggul juga menjadi masalah klasik yang tak kunjung terselesaikan, lihat saja bagaimana susahnya mencari pupuk bersubsidi di pasaran yang ternyata sudah masuk ke kantong-kantong para pejabat negeri ini, begitu juga dengan bibit unggul yang terkadang susah didapat meskipun ada itu pun harus dibeli dengan harga yang tak semestinya atau jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah.
Pemasaran pun juga menjadi sekelumit masalah pelengkap, bagaimana petani yang kurang berdaya melawan para tengkulak. Panjangnya rantai pemasaran juga ikut berpengaruh terhadap kualitas hasil pertanian, di mana kita tahu bahwa komoditas hasil pertanian yang tak bisa bertahan lama dan cepat busuk sehingga perlu penanganan khusus agar kualitasnya tetap terjaga hingga sampai di tangan konsumen. Alih fungsi lahan yang masif juga kian mempersempit areal pertanian sehingga kalau hal ini terus dibiarkan jangan harap Indonesia bisa berswasembada terutama untuk pangan. Profesi petani di negeri seperti bukan menjadi pilihan melainkan sebuah keterpaksaan karena sudah tidak ada lagi pilihan profesi lain.

Meskipun demikian sebenarnya masih banyak hal-hal yang patut kita syukuri di balik semua itu, seperti kita mempunyai tanah yang subur serta masih masih mudahnya menemui petani yang membajak sawah dengan menggunakan tenaga sapi atau kerbau yang menurut saya tak ditemui di negara-negara maju, ini seperti sebuah kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan. Pada akhirnya saya cuma berharap, semoga ke depannya pertanian di Indonesia akan menunjukkan kemajuan yang signifikan sehingga profesi sebagai petani di negara ini tak lagi dipandang sebelah mata melainkan suatu profesi yang patut dibanggakan dan banyak orang yang mau beralih profesi menjadi petani serta "Mau Kaya Jadilah Petani" bisa terwujud di negara ini.
Sumber :  Kompas.com
Read more ...

KESEPAKATAN CIPAYUNG (terbentuknya organisasi cipayung)

Kamis, 26 November 2015


Kami, generasi muda bangsa sebagai penerus dan pewaris bangsa di masa depan belajar dari sejarah masa lampau, bahwa disorientasi selalu terjadi dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa, selalu akan menghambat kemajuan bangsa. Oleh karenanya kesatuan perjuangan generasi muda untuk membangun negeri ini adalah merupakan tuntutan bangsa secara mutlak.
Kecintaan terhadap negara dan bangsa yang tumbuh dari generasi ini, adalah manifestasi dari kecintaan akan Indonesia di masa depan, oleh karena itu generasi ini merindukan Indonesia yang Kita Cita-citakan sebagai berikut:

1. Bahwa Indonesia yang kita cita-citakan adalah Indonesia yang digambarkan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu, masyarakat adil dan makmur, spiritual dan material berdasarkan Pancasila.

2. Bahwa Indonesia yang kita cita-citakan adalah Indonesia yang kuat bersatu, Indonesia yang cerdas dan modern, Indonesia yang demokratis dan adil, Indonesia yang menjunjung tinggi martabat manusia dan wibawa hukum, Indonesia yang sehat dan makmur, Indonesia yang bebas dari ketakutan dan penindasan, Indonesia yang berperanan dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia, Indonesia yang layak bagi tempat dan kehidupan manusia selaku makhluk Tuhan.

3. Bahwa Indonesia yang kita cita-citakan hanya mungkin dicapai dari pembangunan ke pembangunan dengan bekerja keras, jujur, hemat, yang dilandasi semangat pioner melalui pengorbanan.

4. Indonesia yang kita cita-citakan hanya dapat dibangun atas pikiran dan tekad bersama, yang erat dan terarah dari generasi ke generasi bangsa Indonesia dengan tidak mengenal perbedaan agama, suku, daerah, umur, dan golongan, karena tekad pikiran yang demikian inilah yang mencetuskan Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945 dan Orde Baru kita sekarang ini.

5. Dalam rangka membangun masa depan dalam Indonesia yang kita cita-citakan, maka pembentukan dan pembinaan generasi pembangunan selaku generasi penerus adalah mutlak. Kita bercita-cita membangun masa depan yang lebih baik dari masa kini dan masa kemarin, karena itu generasi pembangun memerlukan keberanian melihat dan menilai dasar-dasar pembangunan masa depan dan meninggalkan pola-pola lama, ikatan-ikatan lama, yang menghalangi usaha pembangunan masa depan yang baru. Generasi pembangun itu mempunyai ciri-ciri khas, yaitu bebas dan terbuka, positif, kritis, dinamis, jujur, berdedikasi, dan radikal. Ciri-ciri khas itu merupakan unsur dalam melihat masa depan, serta menilai masa kini dan masa lampau.

6. Generasi pembangun mutlak turut menentukan isi, bentuk, corak, dan watak dari Indonesia yang kita cita-citakan, dengan memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk menyampaikan pikiran-pikiran, pendapat-pendapat dan tenaga melalui kebebasan yang bertanggung jawab, yang dijamin atas dasar hukum, dan untuk itu pembinaan generasi pembangun menjadi kewajiban bersama.

6. Generasi pembangun ini, akan mempunyai peranan bila dalam generasi pembangun itu sendiri ada inisiatif untuk mengubah dan mempersiapkan diri menerima dan memikul tanggung jawab masa depan dalam mencapai Indonesia yang kita cita-citakan itu. Inisiatif itu berbentuk usaha membuka diri dalam memahami pada artinya anugerah Tuhan untuk kita hidup di Indonesia, mempergunakan ilmu dan teknologi dalam memecahkan persoalan-persoalan masyarakat, menerima pikiran-pikiran yang beraneka ragam dari berbagai golongan generasi muda dalam masyarakat, dan kesediaan mempersiapkan diri mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Disepakati dan diteguhkan bersama dengan menyanyikan 'Padamu Negeri' hari Sabtu tanggal 22 Januari 1972, jam 24.00 WIB. Atas nama peserta konsultasi Indonesia yang Kita Cita-citakan.

Akbar Tandjung, Ketua Umum PB HMI;
Soerjadi, Ketua Umum DPP GMNI;
Chris Siner Key Timu, Ketua Presidium PP PMKRI;
Binsar Sianipar, Ketua Umum PP GMKI.

Read more ...

Merantaulah, sya'ir imam syafi'i R.A

Kamis, 19 November 2015
Merantaulah…-
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang).#
#Merantaulah…
Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.#
#Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan..
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.#
#Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.#
#Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam..
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.#
#Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.#
#Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.#
———————————————————————————————-
Merantaulah…
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang)
————————
Read more ...

Sayembara LOGO Muktamar NU 2015

Kamis, 05 Februari 2015
JAKARTA – Panitia Muktamar ke-33 NU menyediakan hadiah berupa satu paket perjalanan umroh bagi pemenang sayembara logo Muktamar ke-33 NU. Panitia membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk mengirimkan karyanya terhitung sejak 1 Februari hingga ditutup pada 1 Maret 2015.

Dewan juri akan menyeleksi logo para pengirim sejak 4 hingga 9 Maret 2015. Mereka akan menyebutkan nama pemenang sayembara logo ini pada Selasa 10 Maret 2015 di situs resmi PBNU NU Online dan TV 9 Surabaya.

“Hak intelektual logo pemenang mutlak menjadi hak milik panitia. Panitia berhak merevisi seperlunya logo pemenang bila dibutuhkan,” kata Ketua Panitia Muktamar ke-33 NU H M Imam Aziz.

Dewan juri terdiri atas Ketua PBNU H Slamet Effendi Yusuf, Pimred NU Online Savic Aleil’ha, Perupa Acep Zamzam Noor, perupa Nasirun, Jurnalis Kompas, Praktisi Periklanan Nukman Lutfi, Panitia Sayembara Logo Hamzah Sahal, dan Desainer Grafis A Mauladi.

Hamzah menyebutkan sejumlah ketentuan. Menurutnya, sayembara terbuka umum yang bisa diikuti perorangan atau tim. Peserta dibolehkan mengirim dua logo berikut makna logo yang mewakili NU dan gagasan Islam Nusantara untuk dunia.

“Sayembara ini gratis. Asal peserta belum mempublikasi karyanya di mana pun. Peserta cukup melampirkan lengkap identitasnya,” kata Hamzah Sahal di Kantor PBNU, Selasa (3/2) siang.

Peserta, kata Hamzah, membuat logonya di atas kertas putih berukuran A3 dengan bobot 80 gram yang dilekatkan di kertas karton. Lampirkan master logo dengan format CDR atau Jpg. Peserta wajib melampirkan pernyataan keaslian karya dengan materai Rp. 6000. Mereka yang berminat cukup mengirimkan karyanya ke Panitia Muktamar ke-33 NU Gedung PBNU lantai 4 jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.

“Ingat, cap pos terakhir 1 Maret,” kata Hamzah. (Alhafiz K)

Sumber: nu.or.id
Read more ...