Pages

2 Bos BUMN Pupuk Ini Ramai-ramai Berantas Tikus

Sabtu, 31 Agustus 2013

Herdaru Purnomo - detikfinance


Dalam keterangan tertulis perseroan, Minggu (25/8/2013) kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Arifin Tasrif, Direktur Utama Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat dan Bupati Wajo, Andi Burhanudin Unru.

Program Pemberantasan Hama tikus, atau Gropyokan Tikus yang dipusatkan di Kecamatan Tanasitolo, Wajo, ini bertujuan mengamankan target nasional produksi gabah kering giling 71 juta ton.

Bantuan yang diberikan PIHC dan anak perusahaannya tidak hanya menggerakkan dan memberdayakan petani untuk membasmi hama tikus, tapi juga memberikan bantuan peralatan dan insentif.

Metode yang digunakan dalam pembasmian tikus ini adalah cara pengasapan. Petani akan mendapat insentif atas setiap tikus yang berhasil mereka tangkap. Cara ini diharapkan akan meningkatkan semangat mereka dalam program pemberantasan ini.

Dirut PIHC, Arifin Tasrif mengatakan kegiatan gropyokan tikus itu adalah untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah dan nasional sebagai upaya peningkatan pendapatan dan produktivitas petani.

"Ini dilakukan untuk mengantisipasi gagal panen akibat banyaknya serangan tikus di lahan pertanian desa setempat," katanya.

Menurut Dirut PKT, Aas Asikin Idat, program GP3K di daerah Wajo juga cukup berhasil meningkatkan kesadaran petani untuk menerapkan pemupukan berimbang. Selama berlangsungnya program GP3K, terjadi peningkatan penggunaan pupuk NPK.

"Di tahun 2012, total penggunaan NPK adalah 3200 ton. Tahun ini, baru sampai Agustus sudah mencapai 4200 ton. Diperkirakan tahun depan permintaan akan meningkat hingga 12000 ton," katanya.

Pada periode tahun 2013, Pupuk Kaltim mendapat penugasan GP3K dari PIHC seluas 240 ribu hektar. Hingga Agustus ini tercatat lahan yang sudah ditanami sebagai bagian dari program ini mencapai 210 ribu hektar (88%). Khusus untuk lahan GP3K di Kecamatan Maniang Pajo, total lahan yang ditanami adalah 4.918,2 ha dengan total 9 desa dan 113 kelompok tani. Kegiatan GP3K di daerah ini telah berhasil meningkatkan hasil panen dari 5 ton menjadi rata-rata 7 ton/ha.

Pupuk Kaltim sendiri bertanggungjawab atas wilayah distribusi pupuk bersubsidi di Kawasan Timur Indonesia. Khusus untuk daerah Sulselbar, total penyaluran urea sampai Juli tahun 2013 telah mencapai191.024 ton, penyaluran NPK 22.081 ton dan pupuk organik sebanyak 2.906 ton.

PT Pupuk Indonesia dan lima anak perusahaannya, yakni PT Pupuk Pusri Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Iskandar Muda.
Read more ...

70% Kedelai dari Impor, Wamentan: Kuncinya Harus Ada Inovasi

Sabtu, 31 Agustus 2013

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Jumat, 30/08/2013 13:22 WIB
http://images.detik.com/content/2013/08/30/4/rusman320.jpg
Wamentan Rusman Heriawan Jakarta - Kebutuhan kedelai secara nasional sebanyak 70% dipasok dari impor khususnya dari AS. Perlu ada inovasi dalam sektor pertanian kedelai, karena Indonesia bukan negara sub tropis.

Setiap tahun Indonesia butuh 2,5 juta ton kedelai, sebanyak 1,7 juta ton masih dipasok dari kedelai impor sisanya dari petani lokal.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan‪ menjelaskan perlu kerja keras agar Indonesia tidak terlalu tergantung dengan kedelai impor. Perlu adanya inovasi terhadap produk kedelai agar tumbuh baik di iklim tropis karena kedelai merupakan produk tanaman di iklim sub tropis, sedangkan Indonesia negara tropis.

"Memang yang paling baik kita bisa berjaya khususnya bisa produksi sendiri. Kedelai kan cocoknya sub tropis (iklim), bukan dalam musim kemarau kayak gini jadi kuncinya memang inovasi," ucap Rusman usai pembukaan acara Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) 2013 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Disebutkan Rusman, Indonesia saat ini hanya mampu memproduksi hingga 800.000 ton kedelai per tahun. Sisanya atau sebanyak 1,7 juta ton harus didatangkan dari luar negeri seperti AS.

Pada kesempatan itu, Rusman mengaku persoalan kedelai kini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini lebih dipengaruhi faktor kenaikan kurs sehingga membuat harga kedelai melambung bukan karena suplai dunia seperti yang terjadi Juli 2012.

"Gejolak harga kedelai yang sekarang itu berbeda dengan setahun lalu. Kalau dulu faktornya supply yang berkurang, impornya yang berkurang, harganya yang mahal karena supply di AS berkurang karena kemarau panjang. Sekarang supply nggak ada masalah tapi karena dolar menguat, tiba-tiba harga kedelai juga naik. Tapi kita kan nggak salah apa-apa tapi harganya naik," jelasnya.
Read more ...