PACARKU SEORANG DEMONSTRAN
(Meike Lusye Karolus)
Mungkin aku akan duduk dan mendengarkanmu terus berbicara
Tentang Nietzsche, Marx, dan Freud
Bagaimana kau membenci ketidakadilan
Bagaimana perjuanganmu untuk membela yang tertindas
Aku pasti betah berdiskusi denganmu
Tentang apa saja : hidup ini, kebebasan, kekuasaan, dan masa depan
Mungkin aku bisa meminjam buku-bukumu
Buku wacana dengan bahasa tinggi atau novel yang sarat picisan
Rasa was-was akan menghampiriku setiap kali mendengarmu beraksi
Aku membayangkan kau berada di sana
Berdiri dengan gagah berani di tengah terik matahari dan hujan
Menyuarakan aspirasi sebagai agen sosial
Membuatku khawatir jika berubah menjadi bentrokan
Sedih
Aku hanya bisa mengamatimu dari jauh
Bagiku kau bukan sekedar lelaki berjas almamater berikatkan revolusi
Kau tetap lelakiku dimana aku menemukan oase di tengah gurun gersang
Kau bukan hanya seseorang yang berteriak demi keadilan
Tapi kau juga menggengamku untuk melangkah menuju terang
Di mataku kau tetap lelakiku
Yang sering kubelai rambutnya dan bahunya kupakai untuk bersandar
Kata-katamu lebih dari rayuan
Dan dalam pelukanmu aku tenang
Andai pacarku seorang Demonstran...
Dari catatan blog Meike Lusye Karolus"Menyapa hidupku dan hidupmu..." (Rabu, Januari 19, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar