Pages

PROFIL BEM FAPERTA

Selasa, 10 Juni 2014
PROFIL BEM FAPERTA
Universitas Islam Darul’ulum Lamongan
periode 2013/2014
KABINET “ MENUJU KEJAYAAN

Visi
THE HOPES:
faperta itu indonesia
Misi
1.      Always listening always understanding
Memberikan kontribusi optimal dalam meningkatkan kesejahteraan 
(intelektual ) mahasiswa peranian 
2. My signature
Meningkatkan jiwa pertanian melalui kegiatan penalaran, keilmuan
, pelatihan dan organisasi
3. Ride the wind of change
Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan profesionalitas kerja
 dan kepercayaan
4. One heart
Mengkoordinasikan seluruh lembaga di 
BEM FAPERTA dengan membangun iklim solidaritas dan kerja sama
5. Your journey, our passion
Memberikan pendampingan kepada 
sahabat Bem Faperta sehingga lebih berkualitas dan meningkatkan eksistensi ke dalam maupun ke luar.

DESKRIPSI DEPARTEMEN
1. KOMINFO
Departemen yang berperan mewujudkan peran media komunikasi dan informasi yang ideal dan bertanggung jawab melalui publikasi secara optimal. Memberikan apresiasi terhadap mahasiswa dan semua pihak atas partisipasi atau prestasi yang terwujud di kalangan Bem Faperta Unisda Lamongan
2. PSDO (Pengembangan Sumber Daya Organisasi)
Departemen yang mengelola organisasi sesuai dengan visi dan misi Bem Faperta Unisda Lamongan Mewujudkan dan menjaga optimalisasi kinerja lembaga Bem Faperta Unisda Lamongan Meningkatkan kapasitas anggota Bem Faperta Unisda Lamongan dalam rangka optimalisasi kinerja lembaga. Menciptakan kenyamanan dalam organisasi setiap anggota dalam rangka optimalisasi kinerja lembaga.
3. PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Departemen dengan fokus kerja kaderisasi dan membentuk sistem pola pembinaan yang mapan dan sesuai guna peningkatan kapasitasn dan kualitas sumber daya manusia di Fakultas Pertanian baik anggota BEM maupun sahabat Faperta. Meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa melalui program kerja yang dicanangkan secara tersistem.
4. MIBA (Minat & Bakat)
Departemen yang bertugas mewujudkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamongansecara kultural, baik di internal maupun eksternal kampus, melalui kerjasama dengan perhimpunan di Bem Faperta Unisda Lamongan Meningkatkan eksistensi perhimpunan dalam terciptanya optimalisasi berbagai aktivitas berdasarkan minat dan bakat yang berkembang di kalangan mahasiswa  Faperta Unisda Lamongan.

5. KESMA (Kesejahteraan Mahasiswa)
Departemen yang mengemban amanah menjalankan fungsi pelayanan lembaga BEM kepada warga Bem Faperta Unisda Lamongan Menjalankan fungsi tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan mahasiswa Faperta Unisda Lamongan melalui kerjasama dengan pihak Wakil Dekan I dan Sub Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Unpad.
6. DEPTAN (Departemen Pertanian)
Departemen yang berfungsi menciptakan kreativitas dan intelektualitas mahasiswa dalam kelimuan pertanian untuk mewujudkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamongansecara akademik dan penalaran keprofesian Faperta Unisda Lamongan melalui kerja sama dengan himpunan keprofesian Bem Faperta Unisda Lamongan Mewujudkan iklim kelimiahan melalui optimalisasi penelitian dan pengembangan kelimuan pertanian.
7. KP (Kajian Publik)
Departemen yang berfungsi meningkatkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamonganmelalui kegiatan kajian terhadap isu atau fenomena yang terjadi di kampus dan masyarakat. Menumbuhkan karakter kritis dan politis serta intelektualitas mahasiswa  Faperta Unisda Lamongan
8. NC
Departemen yang membangun integrasi yang sinergis dan harmonis dengan seluruh lembaga yang ada di Bem Faperta Unisda Lamongan Meningkatkan dan menjaga koordinasi dengan seluruh pihak yang ada di Faperta Unisda Lamongan melalui pola hubungan kekeluargaan. Menjalin integrasi yang sinergis dan harmonis dengan lembaga atau pihak di tataran eksternal Faperta Unisda Lamongan, seperti universitas,
regional, dan nasional. Mewujudkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamongandan bargaining position melalui pembuatan dan penguatan jejaring kemitraan, serta menjaga kerjasama dengan pihak eksternal lembaga, seperti alumni, perusahaan, dan institusi.

9. PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat)
Departemen yang bekerja melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan tanggung jawab sosial KMFP (Keluarga Mahasiswa Fakutas Pertanian) melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Mewujudkan eksistensi BEM Faperta Unisda Lamongan, baik internal maupun eksternal kampus Unisda Lamongan , secara sosial bersama masyarakat. Memfasilitasi pengembangan sumber daya lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kampus UNISDA. Mewujudkan iklim pengabdian Bem Fakultas Pertanian dengan berperan aktif, tanggap, dan sigap dalam mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat.

10.ART
Departemen yang mengurus surat meyurat berhubungan dengan kegiatan dan perizinan serta anggaran rumah tangga lain.
11. KEUANGAN
Departemen dengan ranah kerja mengelola keuangan lembaga Bem Faperta Unisda Lamongandari mulai perencanaan anggaran, rencana pemasukan keuangan, dan audit keuangan. Mengelola aliran kas keuangan lembaga BEM Bem Faperta Unisda Lamongan Menjaga dan mengawasi keuangan BEM Bem Faperta Unisda Lamongan

Read more ...

Hal yang Dibenci Bung Karno Terhadap Pemuda Tahun 60 an

Jumat, 06 Juni 2014
Hal yang Dibenci Bung Karno Terhadap Pemuda Tahun 60 an


Proklamator sekaligus Presiden pertama kita, Ir. Soekarno merupakan sosok kharismatik yang berpembawaan teguh. Dan ia juga sangat mengerti dunia anak muda.


Gaya anak gaul di Indonesia berubah-ubah. Masa kini adalah gaya anak gaul yang terkenal dengan sebutan “alay”. Nah, pada era Bung Karno berkuasa yaitu tahun 1960an, adalah era anak gaul flowers generations. Presiden Soekarno membenci anak gaul kala itu. Dan itu bukannya tanpa alasan.

Saat masa Demokrasi Terpimpin, Soekarno menentang semua hal-hal yang berbau Barat, sebab barat dianggap imperialias dan kolonialis. Karenanya Bung Karno tak menyukai gaya anak muda yang kebarat-baratam. Soekarno ingin pemuda Indonesia berkarakter kuat dan mempunyai jiwa revolusioner yang tinggi. “Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia,” katanya waktu itu.

Berikut ini hal-hal yang tak disukai Soekarno dari para anak gaul tahun 1960an.

1. Musik ngak ngik ngok

Tahun 1960an demam The Beatles mewabah di seluruh dunia. Indonesia juga tak luput. Tapi buat Soekarno, The Beatles dianggap hanya meninabobokan pemuda Indonesia lewat syair-syair lagunya yang dianggap hanya berisi cinta dan gaya hidup hippies. “Musik ngak ngik ngok”, katanya.

Maka ia bertindak keras. Jika ada artis ketahuan memainkan musik ngak ngik ngok akan diminta turun panggung.
Piringan hitam lagu-lagu Barat sulit masuk Indonesia. Saat itu orang-orang komunis juga ikut membakar piringan hitam The Beatles. Ketahuan memainkan lagu Beatles, diancam dengan pasal subversif. Maka banyak pemain band lokal yang sempat ditahan. Koes bersaudara salah satunya. Yang menjadi latar belakang ini adalah hal politis, saat itu Indonesia sedang berseteru dengan Inggris yang membentuk negara federasi Malaysia. Tentu saja Soekarno benci pada The Beatles yang berasal dari Liverpol, Inggris.

2. Celana ketat

Masih berhubungan dengan The Beatles. Kala itu bukan hanya lagu The Beatles yang mewabah ke seluruh dunia tapi cara mereka berpenampilan termasuk celana ketat dan sepatu hak tinggi. Presiden Soekarno tidak suka hal-hal yang kebaratan begitu. Baginya di Indonesia tidak ada tempat untuk hal berbau barat. Maka ia memerintahkan polisi untuk merazia anak muda (gaul) yang mengenakan celana ketat. Caranya mudah saja. para polisi membawa botol kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka celana dianggap celana ketat dan celana tersebut digunting sampai paha tanpa ampun. Masyarakat yang melihat akan tertawa-tawa melihat pemandangan lucu itu.



3. Rok mini


Walau dikenal menyukaiwanita cantik, tapi Bung Karno tidak suka wanita yang mengenakan rok mini di tempat umum. Sejak dulu Soekarno lebih menyukai wanita yang berpakaian sopan untuk pasangannya. Hal ini pernah diakuinya pada Fatmawati saat akan menikah. “Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan,” kata Soekarno.

Tapi walau tidak suka rok mini, Soekarno tidak pernah memerintahkan polisi menggunting rok wanita seperti jika seorang remaja pria mengenakan celana pendek.

4. Film Amerika

Dia pernah menonton film berjudul Broken Arrows. Film itu menceritakan kisah percintaan antara perwira kavaleri Amerika dengan seorang gadis Indian. Akhir film ini tragis. Maka saat bertemu Eric Johnson, pemimpin perusahaan United Artist yang membuat Film itu, Soekarno mempertanyakan kisah tragis dalam film Broken Arrows.

“Kenapa gadis Indian itu harus mati di akhir cerita? Kenapa mereka tidak dijadikan sepasang merpati yang berbahagia? Apakah anda tidak mengira bahwa kami tersinggung oleh kelicikan di layar putih yang terlalu jelas itu. Perbedaan warna kulit yang anda anut membangkitkan perasaan jijik orang Asia! Sampai-sampai anda memperlihatkan kerendahan dari bangsa kulit berwarna,” kecamnya.
Jawaban Johnson menyakiti hati Soekarno.

“Bisnis film adalah bisnis untuk mencari uang. Orang-orang yang berasal dari bagian Selatan akan memboikot film ini bila orang kulit putih dan gadis kulit coklat akhirnya hidup bahagia,” kata Johnson.
Maka Soekarno tahu bahkan dalam film pun ada propaganda Amerika Serikat soal perbedaan ras. Oleh karena itu ia melarang anak-anak muda Indonesia menonton film barat karena dianggap dapat merusak moral

5. Rambut berponi

Presiden Soekarno ingin penampilan pemuda Indonesia harus mencerminkan adat ketimuran. Dia kesal melihat anak-anak muda yang bergaya rambul ala The Beatles. Jika melihat pemuda mengikuti potongan rambut ala The Beatles, maka Soekarno memerintahkan untuk digunting di tempat umum. Lagi-lagi polisi yang kebagian melakukan razia. Sialnya, polisi akan menggunting rambut para pemuda asal-asalan. Jika ada pemuda yang kena razia, maka masyarakat akan ramai-ramai bersorak dan menertawakan sang korban.

sumber : http://forum.viva.co.id/sosial-dan-budaya/1035786-hal-yang-dibenci-bung-karno-terhadap-pemuda-tahun-60-a.html
Read more ...

kongres PMII di jambi ricuh

Jumat, 06 Juni 2014
Read more ...