Pages

sejarah NU dan perkembangan NKRI

Minggu, 16 November 2014
Dalam perjalanan sejarah nasional yang sudah banyak dinikmati anak-anak sekolah dan dunia akademisi, pahlawan kemerdekaan dan pengusiran para penjajah hanya dilakukan oleh segelentir orang. Misalkan Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo, Achmad Yani, Supratman, dan Jenderal Sudirman. Bahkan riwayat pengakuan sebagai pahlawan kemerdekaan dalam mengusir penjajah dari Hindia Belanda ada yang nyaris dilupakan, misalkan Tan Malaka. Padahal Tan Malaka juga pejuang mengusir penjajah seangkatan dengan Soekarno dan pahlawan lainnya. Namun, namanya ditenggelamkan dari riwayat perjuangan para pahlawan nasional.
Begitu pula dengan pejuang yang hakikatnya lebih agresif dalam melawan penjajahan, yaitu pesantren dan tokoh-tokohnya yang mayoritas terdiri dari kiai dan rakyat biasa. Mereka seakan-akan mau dilupakan oleh catatan sejarah perjuangan dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini. Jika kita cermati secara saksama, peran pesantren dan tokoh-tokoh agama memiliki peran banyak dalam mengusir penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Hindia Belanda. Misalkan KH Hasyim Asy’ari di Jombang. Namun, sejarah sudah tidak adil dan ditutupi oleh kepentingan elit politik.
Maka dari itu, inisiatif H Ahmad Zaini Hasan untuk membuka mata sejarah melalui buku ini perlu diacungi jempol. Melalui karyanya ini ia akan menguak dan menggali lagi sejarah pesantren serta tokoh-tokohnya dan rakyat jelata yang pernah mengusir penjajah demi kemerdekaan Hindia Belanda yang terkubur dari gerusan tanah elit politik. Pesantren dan para kiai yang berjuang melawan penjajahan adalah pahlawan yang jasa-jasa dan perjuangannya juga perlu dikenang dan diamalkan.
Ada banyak fakta sejarah yang menyatakan bahwa pesantren adalah musuh para kaum penjajah dan kaum elit negeri menjadi teman-temannya. Maka tak heran jika perjuangan mengusir kaum kolonial berangkat dari rakyat jelata dan pesantren dengan basis memberikan pendidikan kepada mereka yang tertindas. Misalkan pesantren Buntet di Cirebon melakukan berbagai daya dan upaya untuk mengusir kaum kolonial (hlm. 3).
Di Cirebon ini, berbagai aktivitas nasional berjalan. Cirebon sebagai sentra perdagangan dan penyebaran Islam oleh Sunan Gunung Jati pada masa dulu, bukan semata-mata kebetulan belaka. Namun, di sana ada potensi untuk gerakan kaum kolonial dalam menancapkan akar-akar kolonialisme dan imperialisme. Maka di sana lahirlah pesantren Buntet. Tokoh utama yang menjadi pejuang dari pesantren Buntet yaitu Kiai Abbas dan Kiai Muqayyim serta kiai-kiai lainnya yang memiliki pengetahuan luas dan ilmu supranatural yang sulit dilawan menggunakan senjata modern.
Kiai Abbas dari pesantren Buntet Cirebon bukan sembarang kiai, pada saat melawan tentara Inggris di Surabaya, KH Hasyim Asy’ari menunggu kedatangan Kiai Abbas dari Buntet sebelum memulai perlawanan. Kiai Abbas memiliki kekuatan laskar Hizbullah. Dari kekuatan laskar tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu organisasi yang terdiri dari anak-anak dan orang tua.
Basis kekuatan laskar yang dibangun oleh kiai Abbas itu kemudian menjadi pilar penting bagi tercetusnya revolusi November di Surabaya pada tahun 1945. Peristiwa itu terjadi setelah Kiai Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Bung Tomo segera datang berkonsultasi pada KH Hasyim Asy’ari guna minta restu dimulainya perlawanan terhadap tentara Inggris.
Tetapi kiai Hasyim Asy’ari menyarankan agar perlawanan rakyat itu jangan dimulai terlebih dahulu, sebelum Kiai Abbas datang ke Surabaya. Memang setelah itu laskar dari pesantren Buntet, di bawah pimpinan KH Abbas beserta adiknya, KH Anas mempunyai peran besar dalam perjuangan menentang tentara Inggris yang kemudian dikenal dengan peristiwa 10 November 1945 (hlm. 57).
Kehadiran karya ini untuk menunjukkan bahwa pesantren yang selalu identik dengan kalangan tertinggal bukan seperti yang sering kita dengar. Pesantren merupakan tempat pergerakan para pejuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia yang tertinggal dari sisi ekonomi, pendidikan, dan berbagai ilmu pengetahuan. Di mana ada pusat penjajah bercokol, tak jauh dari tempat itu pesantren akan berdiri dan para kiai yang menjadi penggerak untuk meluasnya penjajahan. Kita perlu membuka cakrawala pikir yang luas untuk membuka pintu sejarah pesantren di balik perannya dalam pengusiran kaum penjajah. Benih-benih perjuangan dari pesantren jangan sampai dikerdilkan hanya karena persoalan politik dan kepentingan pribadi yang mengatasnamakan agama dan bangsa Indonesia.
Buku ini mengisahkan perjuangan pesantren Buntet dan pergerakan-pergerakan nasional yang dilakukan oleh para kiai pesantren Buntet dan keturunan-keturunannya untuk merebut kemerdekaan bagi rakyat Indonesia dari kaum penjajah. Ada banyak peran oleh pesantren Buntet dan para tokohnya yang dipaparkan dalam buku ini. Mulai tentang Cirebon sebagai pusat gerakan, pesantren Buntet sebagai pedepokan para pendekar, dan perjuangan-perjuangannya yang dilakukan untuk mengusir kaum penjajah.
Sebenarnya Buntet ini hanya merupakan sebagai representasi perjuangan rakyat jelata dan pesantren untuk melawan penjajahan dari keseluruhan pesantren yang ada di Nusantara. Dengan kata lain, buku ini hanya fokus pada perjuangan dan pergerakan nasional dari pesantren Buntet di Jawa Barat dalam pengusiran kaum penjajah di Indonesia.
Data Buku
Judul : Perlawanan dari Tanah Pengasingan Kiai Abbas, Pesantren Buntet, dan Bela Negara
Penulis : H Ahmad Zaini Hasan
Penerbit : LKiS
Cetakan : I, 2014
Tebal : xxii + 174 halaman: 16 x 23,5 cm
ISBN : 602-14913-2-7
Peresensi : Junaidi Khab, Pecinta Baca Buku dan Tercatat Sebagai Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel, Surabaya
(Sumber: nu.or.id)
Read more ...

Sejarah & Kronologi 10 november ( Hari Pahlawan)

Minggu, 09 November 2014
Inilah Pasukan Perang di Surabaya 10 November 1945
SURABAYA- Pertempuran besar pada 10 November 1945 yang dikenal sebagai Hari Pahlawan bukan tanpa persiapan. Keluarnya resolusi jihad yang dicetuskan oleh Rais Akbar Hadaratusy Syaikh Hasyim Asy'ari juga dan kemudian memicu pertempuran besar di Surabaya itu ternyata dimotori oleh Pasukan Hizbullah dan Pasukan Sabililah.
Terbentuknya pasukan ini adalah berkat diplomasi dari Khatib Nahdatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah kepada Pemerintah Jepang saat masih berkuasa di Indonesia.
Sejarawan NU Choirul Anam mengatakan, saat Jepang masih berperang melawan sekutu, di Indonesia Jepang banyak melatih penduduk-penduduk sipil untuk ikut dalam tentara PETA (Pembela Tanah Air). Tujuan pembentukan PETA oleh Jepang adalah untuk mempertahankan Jepang sebagai penguasa Asia Timur Raya.
Peta dibentuk pada 3 Oktober 1943. Saat itu Wahib Wahab, putra KH Wahab Chasbullah dan Kholiq Hasyim, putra KH Hasyim Asy'ari juga masuk sebagai anggota PETA.
"Di sinilah cerdiknya dua kiai ini. Mereka memasukkan dua putranya untuk ikut sebagai tentara PETA," kata Cak Anam kepada Okezone di Graha Amerta, Surabaya.
Dua Kiai ini membuat taktik bahwa ketika Pasukan PETA dikirim berperang untuk membela Asia Timur Raya, maka akan terjadi kekosongan pemerintahan di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan tentara cadangan yang tidak ikut berperang hanya berjaga di Indonesia. Hasil lobi Mbah Wahab (KH Wahab Chasbullah), agar para satri juga dikirim untuk ikut sebagai tentara cadangan.
Permintaan itupun dikabulkan oleh Kumakichi Harada yang saat itu menjabat sebagai panglima PETA. "Akhirnya para santri ini diberangkatkan ke Cibarusa, Bogor. Di sana ada masjid yang dulu sebagai kamp pelatihan para santri selama 6 bulan," kata mantan Ketua GP Ansor Jawa Timur ini.
Hingga akhirnya, pada Februari 1945, kata Cak Anam, terbentuklah pasukan Hizbulloh. Jepang memang tidak mengetahui arti dari tentara Hizbulloh. Saat itu ada 500 orang tentara Hizbulloh yang merupakan alumni dari pelatihan di Cibarusa, Bogor.
Dari jumlah tersebut diambil lulusan terbaik sebagai panglima yakni Zainul Arifin. Zainul Arifin memegang tampuk kepemimpinan tertinggi dalam tentara Hizabulloh.
"Mbah Wahab meminta kepada Jepang agar tentara cadangan ini tidak dikirim dalam perang Asia Timur Raya. Mereka harus berada di Indonesia. Dalam waktu yang cukup dekat, tentara Hizbulloh berkembang menjadi 500 ribu tentara yang strukturnya seluruh Indonesia," jelas Cak Anam.
Sayangnya, tidak banyak literatur yang menjelaskan, siapa sosok Zainul Arifin ini. Kata Cak Anam, sistem penjajahan Jepang memang berbeda dengan Belanda. Belanda lebih mengakomodir kaum bangsawan atau ningrat.
Sementara Jepang lebih mengakomodir kalangan kiai dan santri. Itulah alasannya kenapa diplomasi Mbah Wahab terkait pembentukan tentara cadangan disetujui oleh pihak Jepang.
Di bawah kepemimpinan Panglima Zainul Arifin melatih pasukan Sabililah. Pasukan inilah yang menarik masyarakat sipil untuk ikut berjuang untuk merebut kemerdeakaan Indonesia.
Pasukan Sabililah ini terpusat di Masjid Blimbing, Malang di bawah kepemimpinan KH Masykur. Baik Hizbullah maupun Sabilillah tetap dalam komando KH Wahab Chasbulloh.
Mbah wahab sendiri membentuk barisan MBO (Markas Besar Oelama). Barisan ini berpusat di kawasan Waru, Sidoarjo. Barisan ini terdiri dari kumpulan kiai-kiai ampuh yang memiliki kekuatan batin yang sangat kuat.
Ketika resolusi Jihad dicetuskan pada tanggal 22 Oktober, semua pasukan sudah siap untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Gerakan pasukan terlatih seperti Hizbulloh, Sabililah, dan MBO bergabung dengan gerakan masyarakat sipil yang digelorakan oleh Bung Tomo (Soetomo).
"Semua lini datang ke Surabaya. Saat itu, pasukan sekutu menggempur Surabaya dari berbagai penjuru. Pemicunya adalah tragedi penyobekan bendera Belanda di Hotel Oranje Surabaya," pungkasnya.
(ful)
Read more ...

:: MENILAI ORANG LAIN ::

Selasa, 21 Oktober 2014

» Jangan menilai orang dari rupa dan akhlaknya saat ini, berilah kesempatan dan nasehatilah supaya lebih baik. Karena Rasulullah melihat si pendek tak menawan ; Julaybib radhiyallahu anhu dikejar-kejar oleh para bidadari surga.
» Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena seseorang yg hampir membunuh Rasul pun kini terbaring disebelah makam beliau ; Umar bin Khattab.
» Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yg pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-nya Allah ; Khalid bin Walid.
» Jangan memandang orang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit ; Bilal bin Rabah terdengar di surga.
SUBHANALLAH...
*Semoga Bermanfaat*
Bagikan / Share..
Read more ...

Tingkatkan Kecerdasan Anda Setiap Harinya dengan 10 Langkah Ini

Minggu, 19 Oktober 2014


Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda setiap harinya. Tergantung dari masing – masing orang, mereka akan dengan sadar menaikkan atau bahkan menurunkan kualitas dari kecerdasan mereka saat itu. Meningkatkan kecerdasan juga tidak bisa dilakukan dengan mudah. Ada banyak hal atau kegiatan yang bisa membantu kita merangsang otak kita untuk meningkatkan kualitas kecerdasan yang kita miliki. Dan berikut ini 10 langkah yang bisa kita gunakan setiap harinya.

1. Pintar dalam memanfaatkan waktu online Anda

Jika pekerjaan Anda berhubungan dengan dunia online, maka jangan sia – siakan waktu online Anda hanya untuk mengunjungi dan aktif di sosial media saja. Anda dapat menggunakan waktu online Anda untuk mengunjungi berbagai situs atau website yang memuat pelajaran secara online. Membaca berbagai informasi dan berita seputar perkembangan teknologi dan sebagainya akan membuat Anda menambah wawasan dengan mudah. Anda bisa menambah wawasan seputar dunia manajemen, sumber daya manusia, pemasaran dan hal lainnya.

2. Banyak membaca

Siapapun orangnya yang ingin meningkatkan kecerdasan mereka, tentu cara yang paling mudah dan banyak dilakukan adalah dengan membaca. Beberapa orang merasa membaca berita secara online sudah cukup, tapi lebih dari itu juga, banyak orang yang lebih nyaman membaca koran mereka di pagi hari, mengetahui update berita setiap hari dan membaca buku – buku pengetahuan. Membaca akan menambah wawasan kita seputar dunia apapun, untuk itu jangan membatasi bacaan yang ingin Anda baca.

3. Tulis kegiatan yang sudah Anda lakukan

Jika Anda memiliki to do list harian, maka Anda juga bisa membuat sebuah list pekerjaan apa saja yang sudah Anda kerjakan setiap harinya. Ini akan membuat Anda senang karena telah berhasil menyelesaikan tugas Anda pada hari itu. Ini akan memicu semangat Anda untuk mengerjakan pekerjaan Anda esok hari. Jadi cobalah untuk tidak hanya menuliskan daftar pekerjaan yang harus dikerjakan, tapi juga yang sudah dikerjakan.

4. Tulis apa saja yang Anda pelajari

Jika Anda sudah berhasil membaca sebuah informasi atau pengetahuan baru, Anda bisa menuliskan ringkasan dari ilmu baru yang Anda pelajari. Dengan begitu Anda akan mengingat pelajaran itu dengan mudah.

5. Jangan takut untuk bermain

Anda merasa waktu Anda selalu habis untuk bekerja dan bekerja? Kebanyakan orang berkata bahwa pekerjaan mereka tidak mengijinkan mereka untuk bermain sekalipun. Tapi nyatanya ketika Anda bermain, Anda akan merasa kembali fresh dan siap untuk bekerja kembali. Jangan takut untuk bermain permainan yang mengasah otak Anda, seperti puzzle, scrabble, ataupun catur. Jika tidak ada waktu untuk keluar dan bermain bersama teman, maka bisa menggunakan aplikasi online untuk permainan ini. Puzzle akan mengasah dan merangsang otak kita untuk berfikir lebih kreatif dan cerdas.

6. Jangan ragu untuk melakukan banyak hal baru

Jika Anda memiliki hal baru yang ingin Anda lakukan, maka lakukan saja. Karena Steve Jobs yang awalnya putus sekolah dan memiliki keahlian bidang teknologi saja bisa menekuni seni kaligrafi, dan akhirnya mampu melahirkan produk – produk Apple. Itu artinya kita juga bisa menciptakan hal baru dari kegiatan baru yang kita coba lakukan. Berani mencoba akan memberikan kita banyak pengalaman baru juga.

7. Bergaul dengan orang hebat

Orang hebat disini bukan hanya sekedar mereka yang berpangkat atau memiliki jabatan. Tapi orang hebat di sini adalah mereka yang mampu mengajak kita untuk berlajar, membuka wawasan dan saling bertukar pikiran. Carilah teman yang mampu mengajak Anda untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan. Dengan begitu ilmu Anda akan bertambah seiring pertambahan koneksi teman Anda.

8. Jelaskan ke orang lain

Albert Eistein pernah berkata bahwa jika Anda tidak dapat menjelaskan secara sederhana tentang suatu hal, itu artinya Anda belum memahami dengan baik hal tersebut. Jika Anda sudah mempelajari ilmu baru, jangan ragu untuk memberitahukan itu kepada orang lain. Ketika Anda berhasil menjelaskan dengan baik, itu artinya pemahaman Anda mengenai hal itu juga semakin baik.

9. Belajar bahasa baru

Tahukah Anda jika mempelajari bahasa baru juga akan meningkatkan kecerdasan otak kita? Anda dapat mempelajari bahasa baru sesuai dengan minat Anda. Anda tidak dituntut untuk fasih berbicara dan menulis menggunakan bahasa asing. Anda bisa mempelajari bahasa baru secara online saat waktu luang Anda di kantor.

10. Istirahatkan pikiran Anda sejenak

Setelah Anda berusaha untuk meningkatkan kecerdasan otak dengan berbagai kegiatan tersebut, kini saatnya Anda memperhatikan bagaimana tubuh Anda memberikan reaksi terhadap itu. Kelelahan juga tidak baik untuk proses peningkatan kecerdasan Anda. Anda butuh istirahat dan mengistirahatkan pikiran sejenak. Gunakan waktu libur Anda dengan baik untuk beristirahat dan bersiap untuk memulai kegiatan esok harinya.
Read more ...

6 Alasan Kenapa Anda Tidak Akan Menjadi Orang Kaya

Minggu, 19 Oktober 2014


Dompet menipis.
Menjadi kaya adalah impian setiap orang, namun kebanyakan tidak pernah bisa mewujudkan mimpinya tersebut. Terkadang sebagian dari kita selalu melihat dengan iri, pada orang-orang yang diberkati dengan uang yang berlimpah. Pertanyaan mendasar adalah bahwa mengapa Anda tidak menjadi kaya.

Ada jutaan orang, di mana mereka mempunyai uang tanpa mewarisi kekayaan dari otang tua atau menang lotre. Studi juga menunjukkan bahwa, ada jutaan orang yang bisa menjadi jutawan potensial.

Alasan utama dari tidak tersimpannya uang adalah kebiasaan buruk, dan tidak memiliki kehidupan yang disiplin. Studi juga menunjukkan bahwa, alasan untuk tidak menjadi kaya adalah, Anda membuat kesalahan keuangan.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Anda tidak menjadi kaya. Anda dapat mempertimbangkan fakta-fakta ini, membuat beberapa perubahan gaya hidup, beberapa perubahan dalam proses berpikir Anda dan kemudian merasa lebih kuat secara finansial.

Pengeluaran berlebihan

Punya kartu kredit? Anda tidak perlu merasa bersalah. Karena salah satu alasan utama tidak mempunyai kekayaan karena adanya tagihan kartu kredit yang melebihi batas dari yang kita mampu bayar, atau kita terlalu mudah untuk bisa melakukan transaksi belanja dengan kartu kredit. Yang perlu Anda lakukan adalah untuk memantau pengeluaran Anda, atau menonaktifkan kartu kredit.

Kebiasaan buruk

Ini adalah salah satu mengapa Anda tidak menjadi kaya. Jika Anda memiliki sesuatu yang lebih penting daripada menyimpan uang, maka uang Anda akan diarahkan ke arah itu, seperti membeli smartphone terbaru, atau mengikuti tren fashion terbaru yang tidak terlalu penting bagi Anda, dan lainnya.

Tidak Menyimpan Cukup

Salah satu alasan Anda tidak menjadi kaya adalah bahwa Anda tidak cukup menabung. Anda harus dengan disiplin menyimpan sebagian uang Anda untuk menabung. Karena ini akan memberikan Anda hasil, di kemudian hari.

Memiliki Hutang

Setiap orang pasti memiliki alasan untuk memiliki hutang. Dan ini tidak akan membuat Anda kaya, apalagi jika hutang yang Anda miliki tidak bisa dilunasi dalam waktu dekat. Atau Anda menutup hutang yang satu dengan mengambil hutang lainnya.

Terlalu Banyak Biaya

Biaya bisa menjadi salah satu alasan untuk tidak menjadi kaya. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda bisa menghabiskan seluruh uang biaya yang tidak perlu, seperti biaya keterlambatan, biaya perbankan, biaya kartu kredit untuk beberapa nama.

Mencari uang gratis

Ini adalah salah satu alasan mengapa Anda tidak menjadi kaya. Uang gratis selalu kita lihat di mana-mana, Seperti poin tabungan, cash back, atau uang hadiah lainnya, yang membuat kita terpana untuk mendapatkannya, yang terkadang justru menguras uang kita.


via Boldsky
Read more ...

PROFIL BEM FAPERTA

Selasa, 10 Juni 2014
PROFIL BEM FAPERTA
Universitas Islam Darul’ulum Lamongan
periode 2013/2014
KABINET “ MENUJU KEJAYAAN

Visi
THE HOPES:
faperta itu indonesia
Misi
1.      Always listening always understanding
Memberikan kontribusi optimal dalam meningkatkan kesejahteraan 
(intelektual ) mahasiswa peranian 
2. My signature
Meningkatkan jiwa pertanian melalui kegiatan penalaran, keilmuan
, pelatihan dan organisasi
3. Ride the wind of change
Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan profesionalitas kerja
 dan kepercayaan
4. One heart
Mengkoordinasikan seluruh lembaga di 
BEM FAPERTA dengan membangun iklim solidaritas dan kerja sama
5. Your journey, our passion
Memberikan pendampingan kepada 
sahabat Bem Faperta sehingga lebih berkualitas dan meningkatkan eksistensi ke dalam maupun ke luar.

DESKRIPSI DEPARTEMEN
1. KOMINFO
Departemen yang berperan mewujudkan peran media komunikasi dan informasi yang ideal dan bertanggung jawab melalui publikasi secara optimal. Memberikan apresiasi terhadap mahasiswa dan semua pihak atas partisipasi atau prestasi yang terwujud di kalangan Bem Faperta Unisda Lamongan
2. PSDO (Pengembangan Sumber Daya Organisasi)
Departemen yang mengelola organisasi sesuai dengan visi dan misi Bem Faperta Unisda Lamongan Mewujudkan dan menjaga optimalisasi kinerja lembaga Bem Faperta Unisda Lamongan Meningkatkan kapasitas anggota Bem Faperta Unisda Lamongan dalam rangka optimalisasi kinerja lembaga. Menciptakan kenyamanan dalam organisasi setiap anggota dalam rangka optimalisasi kinerja lembaga.
3. PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Departemen dengan fokus kerja kaderisasi dan membentuk sistem pola pembinaan yang mapan dan sesuai guna peningkatan kapasitasn dan kualitas sumber daya manusia di Fakultas Pertanian baik anggota BEM maupun sahabat Faperta. Meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa melalui program kerja yang dicanangkan secara tersistem.
4. MIBA (Minat & Bakat)
Departemen yang bertugas mewujudkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamongansecara kultural, baik di internal maupun eksternal kampus, melalui kerjasama dengan perhimpunan di Bem Faperta Unisda Lamongan Meningkatkan eksistensi perhimpunan dalam terciptanya optimalisasi berbagai aktivitas berdasarkan minat dan bakat yang berkembang di kalangan mahasiswa  Faperta Unisda Lamongan.

5. KESMA (Kesejahteraan Mahasiswa)
Departemen yang mengemban amanah menjalankan fungsi pelayanan lembaga BEM kepada warga Bem Faperta Unisda Lamongan Menjalankan fungsi tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan mahasiswa Faperta Unisda Lamongan melalui kerjasama dengan pihak Wakil Dekan I dan Sub Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Unpad.
6. DEPTAN (Departemen Pertanian)
Departemen yang berfungsi menciptakan kreativitas dan intelektualitas mahasiswa dalam kelimuan pertanian untuk mewujudkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamongansecara akademik dan penalaran keprofesian Faperta Unisda Lamongan melalui kerja sama dengan himpunan keprofesian Bem Faperta Unisda Lamongan Mewujudkan iklim kelimiahan melalui optimalisasi penelitian dan pengembangan kelimuan pertanian.
7. KP (Kajian Publik)
Departemen yang berfungsi meningkatkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamonganmelalui kegiatan kajian terhadap isu atau fenomena yang terjadi di kampus dan masyarakat. Menumbuhkan karakter kritis dan politis serta intelektualitas mahasiswa  Faperta Unisda Lamongan
8. NC
Departemen yang membangun integrasi yang sinergis dan harmonis dengan seluruh lembaga yang ada di Bem Faperta Unisda Lamongan Meningkatkan dan menjaga koordinasi dengan seluruh pihak yang ada di Faperta Unisda Lamongan melalui pola hubungan kekeluargaan. Menjalin integrasi yang sinergis dan harmonis dengan lembaga atau pihak di tataran eksternal Faperta Unisda Lamongan, seperti universitas,
regional, dan nasional. Mewujudkan eksistensi Bem Faperta Unisda Lamongandan bargaining position melalui pembuatan dan penguatan jejaring kemitraan, serta menjaga kerjasama dengan pihak eksternal lembaga, seperti alumni, perusahaan, dan institusi.

9. PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat)
Departemen yang bekerja melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan tanggung jawab sosial KMFP (Keluarga Mahasiswa Fakutas Pertanian) melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Mewujudkan eksistensi BEM Faperta Unisda Lamongan, baik internal maupun eksternal kampus Unisda Lamongan , secara sosial bersama masyarakat. Memfasilitasi pengembangan sumber daya lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kampus UNISDA. Mewujudkan iklim pengabdian Bem Fakultas Pertanian dengan berperan aktif, tanggap, dan sigap dalam mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat.

10.ART
Departemen yang mengurus surat meyurat berhubungan dengan kegiatan dan perizinan serta anggaran rumah tangga lain.
11. KEUANGAN
Departemen dengan ranah kerja mengelola keuangan lembaga Bem Faperta Unisda Lamongandari mulai perencanaan anggaran, rencana pemasukan keuangan, dan audit keuangan. Mengelola aliran kas keuangan lembaga BEM Bem Faperta Unisda Lamongan Menjaga dan mengawasi keuangan BEM Bem Faperta Unisda Lamongan

Read more ...

Hal yang Dibenci Bung Karno Terhadap Pemuda Tahun 60 an

Jumat, 06 Juni 2014
Hal yang Dibenci Bung Karno Terhadap Pemuda Tahun 60 an


Proklamator sekaligus Presiden pertama kita, Ir. Soekarno merupakan sosok kharismatik yang berpembawaan teguh. Dan ia juga sangat mengerti dunia anak muda.


Gaya anak gaul di Indonesia berubah-ubah. Masa kini adalah gaya anak gaul yang terkenal dengan sebutan “alay”. Nah, pada era Bung Karno berkuasa yaitu tahun 1960an, adalah era anak gaul flowers generations. Presiden Soekarno membenci anak gaul kala itu. Dan itu bukannya tanpa alasan.

Saat masa Demokrasi Terpimpin, Soekarno menentang semua hal-hal yang berbau Barat, sebab barat dianggap imperialias dan kolonialis. Karenanya Bung Karno tak menyukai gaya anak muda yang kebarat-baratam. Soekarno ingin pemuda Indonesia berkarakter kuat dan mempunyai jiwa revolusioner yang tinggi. “Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia,” katanya waktu itu.

Berikut ini hal-hal yang tak disukai Soekarno dari para anak gaul tahun 1960an.

1. Musik ngak ngik ngok

Tahun 1960an demam The Beatles mewabah di seluruh dunia. Indonesia juga tak luput. Tapi buat Soekarno, The Beatles dianggap hanya meninabobokan pemuda Indonesia lewat syair-syair lagunya yang dianggap hanya berisi cinta dan gaya hidup hippies. “Musik ngak ngik ngok”, katanya.

Maka ia bertindak keras. Jika ada artis ketahuan memainkan musik ngak ngik ngok akan diminta turun panggung.
Piringan hitam lagu-lagu Barat sulit masuk Indonesia. Saat itu orang-orang komunis juga ikut membakar piringan hitam The Beatles. Ketahuan memainkan lagu Beatles, diancam dengan pasal subversif. Maka banyak pemain band lokal yang sempat ditahan. Koes bersaudara salah satunya. Yang menjadi latar belakang ini adalah hal politis, saat itu Indonesia sedang berseteru dengan Inggris yang membentuk negara federasi Malaysia. Tentu saja Soekarno benci pada The Beatles yang berasal dari Liverpol, Inggris.

2. Celana ketat

Masih berhubungan dengan The Beatles. Kala itu bukan hanya lagu The Beatles yang mewabah ke seluruh dunia tapi cara mereka berpenampilan termasuk celana ketat dan sepatu hak tinggi. Presiden Soekarno tidak suka hal-hal yang kebaratan begitu. Baginya di Indonesia tidak ada tempat untuk hal berbau barat. Maka ia memerintahkan polisi untuk merazia anak muda (gaul) yang mengenakan celana ketat. Caranya mudah saja. para polisi membawa botol kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka celana dianggap celana ketat dan celana tersebut digunting sampai paha tanpa ampun. Masyarakat yang melihat akan tertawa-tawa melihat pemandangan lucu itu.



3. Rok mini


Walau dikenal menyukaiwanita cantik, tapi Bung Karno tidak suka wanita yang mengenakan rok mini di tempat umum. Sejak dulu Soekarno lebih menyukai wanita yang berpakaian sopan untuk pasangannya. Hal ini pernah diakuinya pada Fatmawati saat akan menikah. “Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan,” kata Soekarno.

Tapi walau tidak suka rok mini, Soekarno tidak pernah memerintahkan polisi menggunting rok wanita seperti jika seorang remaja pria mengenakan celana pendek.

4. Film Amerika

Dia pernah menonton film berjudul Broken Arrows. Film itu menceritakan kisah percintaan antara perwira kavaleri Amerika dengan seorang gadis Indian. Akhir film ini tragis. Maka saat bertemu Eric Johnson, pemimpin perusahaan United Artist yang membuat Film itu, Soekarno mempertanyakan kisah tragis dalam film Broken Arrows.

“Kenapa gadis Indian itu harus mati di akhir cerita? Kenapa mereka tidak dijadikan sepasang merpati yang berbahagia? Apakah anda tidak mengira bahwa kami tersinggung oleh kelicikan di layar putih yang terlalu jelas itu. Perbedaan warna kulit yang anda anut membangkitkan perasaan jijik orang Asia! Sampai-sampai anda memperlihatkan kerendahan dari bangsa kulit berwarna,” kecamnya.
Jawaban Johnson menyakiti hati Soekarno.

“Bisnis film adalah bisnis untuk mencari uang. Orang-orang yang berasal dari bagian Selatan akan memboikot film ini bila orang kulit putih dan gadis kulit coklat akhirnya hidup bahagia,” kata Johnson.
Maka Soekarno tahu bahkan dalam film pun ada propaganda Amerika Serikat soal perbedaan ras. Oleh karena itu ia melarang anak-anak muda Indonesia menonton film barat karena dianggap dapat merusak moral

5. Rambut berponi

Presiden Soekarno ingin penampilan pemuda Indonesia harus mencerminkan adat ketimuran. Dia kesal melihat anak-anak muda yang bergaya rambul ala The Beatles. Jika melihat pemuda mengikuti potongan rambut ala The Beatles, maka Soekarno memerintahkan untuk digunting di tempat umum. Lagi-lagi polisi yang kebagian melakukan razia. Sialnya, polisi akan menggunting rambut para pemuda asal-asalan. Jika ada pemuda yang kena razia, maka masyarakat akan ramai-ramai bersorak dan menertawakan sang korban.

sumber : http://forum.viva.co.id/sosial-dan-budaya/1035786-hal-yang-dibenci-bung-karno-terhadap-pemuda-tahun-60-a.html
Read more ...

kongres PMII di jambi ricuh

Jumat, 06 Juni 2014
Read more ...

DOWNLOAD PROPOSAL PTNU JATIM

Jumat, 23 Mei 2014
Read more ...

LATAR BELAKANG PEMIMPIN.

Jumat, 23 Mei 2014


Latar Belakang PTNU 2014
Menjadi pemimpin tidak mudah. Leb
ih sulit lagi menjadi pemimpin yang baik. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka tidak layak menjadi seorang pemimpin. Ambisi yang besar sering menjadi modal satu-satunya (Faturochman, 1992).
Ini merupakan masalah yang terjadi dalam dinamika kepemimpinan kita saat ini. Dimana orang-orang merasa bahwa mereka adalah seorang pemimpin dan mampu memimpin. Pemimpin-pemimpin “karbit” kerap bermunculan ke panggung politik. Partai tidak lagi menjadi proses pendidikan untuk menjadi pemimpin, partai hanya dijadikan kendaraan politik semata dengan uang sebagai motor penggeraknya. Tidak jarang juga kepopuleran menjadi indikator penting sebagai salah satu yang dipaksakan.
Faturochman berpendapat bahwa pola kepemimpinan tidak banyak berubah. Namun tuntutan masyarakat yang banyak berubah sejalan dengan perubahan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan punya andil besar dalam hal ini. Karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat seakan mengikuti perubahan ini. Masyarakat merasa terpaksa untuk mengimbangi perubahan, terlebih dalam negara-negara berkembang dimana masih banyak kehidupan masyarakatnya jauh dari kesan modern yang dipenuhi dengan perangkat-perangkat teknologi canggih. Hal ini dapat kita temui dalam masyarakat Indonesia, yang berada di suku-suku pedalaman Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Papua. Sehingga masyarakat menjadi bingung dengan pola kepemimpinan yang berkembang. Ditambah lagi dengan bumbu-bumbu politik pencitraan yang menjadi landasan dalam bertindak. Sehingga jika permasalahan muncul membutuhkan waktu yang sangat lama untuk segera diantisipasi dan ditanggulangi. Hal-hal lain yang juga mulai berkembang yaitu paradigma berpikir tentang seorang pemimpin. Kecenderungan yang terjadi dalam pola kepemimpinan kita adalah menganggap dirinya sebagai “raja” yang harus disembah dan dipuja-puja. Ketika para pemimpin datang berkunjung maka blokade-blokade jalan dilakukan dengan dalih pengamanan yang bisa dianggap terlalu berlebihan.
Selain itu, tantangan terberat bagi seorang pemimpin, menurut Locke adalah menanamkan visi yang sudah dikembangkan kepada anggota organisasi. Ini merupakan hal esensial yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin kepada anggota-anggotanya sehingga segenap anggota dapat mengerti dan memahami visi yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan yang mereka ikuti. Dengan mengetahui visi maka segenap tindakan para anggota menuju ke arah tercapainya visi tersebut. Tidak hanya itu, pemimpin mempunyai kewajiban lain yaitu menghidupkan dan memberi energi pada visi agar dapat menjadi roh seluruh anggota organisasi.
Era Reformasi tahun 1998 telah melahirkan pergantian beberapa kali kepemimpinan nasional di Indonesia. Mulai dari presiden Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati hingga kini dibawah tampuk Susilo Bambang Yudhoyono. Namun kemunculan pemimpin nasional di era reformasi ini masih jauh dari harapan masyarakat. Hal ini dikarenakan permasalahan kepemimpinan nasional yang terjadi di negeri ini belum menemukan jawaban. Beberapa permasalahan tersebut antara lain;
1.    Kurangnya integitas sebagai pemimpin nasional. Pemimpin yang mempunyai integritas memiliki kepribadian yang mantab, tidak tercela, jujur dan dihormati orang lain. Pemimpin nasional ke depan dibutuhkan orang yang mempunyai integritas tinggi, artinya tingkat hubungannya dengan yang dipimpin menyatu berdasarkan pertimbangan “rasional transformatif” bukan “emosional transaksional”. Keadaan ini akan melahirkan pemimpin yang mempunyai sifat perpaduan karakter manajer, pemimpin dan negarawan (Manager, Leader, Statesman).Reformasi yang belum mantap dan kondisi dalam negeri baik politik, ekonomi, sosbud dan hankam yang masih lemah apabila tidak cepat membangun kepemimpinan yang kokoh maka negara kita akan semakin larut dan terpuruk dalam persaingan global yang semakin ketat.
2.    Kurang dapat melepaskan diri dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan sesaat bagi dirinya dan orang dekatnya, terutama yang dianggap berjasa seperti tim suksesnya.  Reformasi yang bergulir sampai saat ini melahirkan UU No 28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih yang bebas Korupsi, kolusi dan nepotisme. Tetapi pada tataran empirik menunjukkan kasus korupsi juga terus semakin meningkat. Kasus korupsi yang diduga melibatkan pejabat negara seperti para menteri, mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati dan sebagainya menunjukkan bahwa pejabat negara yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat dalam tertib hukum dan tertib sosial justru malah menjadi terdakwa dengan tuntutan tindak pidana korupsi.
3.    Kurang memahami moral dan etika kepemimpinan. Implementasi etka dan moral pemimpin akan memberikan panduan bagi seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Krisis yang melanda bangsa Indonesia tidak lepas dari kemerosotan moral dan etika pemimpin. Kasus Bupati Garut, misalnya, yang menikah kilat dengan cara kawin siri selama 4 hari dan melakukan perceraian dengan istrinya melalui sms telah menuai kontroversi di masyarakat yang berujung pelengseran sang Bupati.
4.    Kurang dapat memahami secara tepat esensi plural. Sebagai bangsa yang ultra plural dengan postur negara kepulauan merupakan kewajiban dari pemimpin agar yang dipimpin mendapat perlakuan yang sama. Tidak ada dominasi mayoritas terhadap minoritas dan juga tidak mengenal adanya tirani minoritas. Pluralisme adalah sikap keterbukaan sebagai suat kerangka interaksi dimana setiap kelompok menampilkan rasa hormat dan toleran satu sama lain , berinteraksi tanpa konflik.
5.    Lebih mengedepankan kepentingan partainya daripada aspirasi rakyat. Kenyataan di lapangan menunjukkan partai politik tidak bisa bebas bergerak , karena banyak keentingan yang membatasi. Partai politik pendukung pemerintah sulit untuk obyektif mengkritik kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Demikian juga parpol di luar pemerintah terhambat dan terkooptasi oleh kepentingan politiknya. Kasus bank Century dapat dijadikan contoh sulitnya mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai.
Prinsip demokrasi dalam ketatanegaraan kita adalah bagaimana partai politik menghasilkan kepemimpinan yang berkualitas, karena demokrasi akan berkualitas bila menghasilkan pemimpin yang berbobot. Masa depan demokrasi di tanah air sangat ditentukan oleh kesanggupan demokrasi sebagai incubator untuk menciptakan pemimpin nasional yang negarawan dan visioner. (DP)
Read more ...