Pages

Indonesia, Sudan dan Arab Saudi Jajaki Kerjasama Pengembangan Padi Jenis Basmati

Jumat, 07 Maret 2014

Sumber Berita : Sekretariat Jenderal

Jakarta – Pemerintah Indonesia menjajaki kerjasama pengembangan padi jenis Basmati dengan dua negara di Timur Tengah yaitu Sudan dan Arab Saudi. Demikian dikatakan Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat menggelar konferensi pers tentang hasil lawatannya ke Timur Tengah pada 21 – 26 April 2013 lalu.

Mentan mengatakan, saat bertemu dengan Wakil Ketua Kadin Arab Saudi Mohammed M. bin Siddiq di Jeddah, pihak Arab Saudi menyatakan minatnya untuk berinvestasi di bidang tanaman pangan, khususnya budidaya padi jenis Basmati. "Untuk investasi tanaman pangan khususnya budidaya padi, pihak Arab Saudi berkeinginan untuk memperoleh lahan yang potensial di Indonesia,” jelasnya pada senin (29/4/2013)

Pemerintah sendiri menyambut baik keinginan Arab Saudi tersebut, namun karena terbatasnya potensi lahan di Indonesia maka pemerintah berinisiatif mengajak Sudan untuk ikut serta mengingat besarnya potensi lahan yang dimilikinya. Untuk kerjasama pengembangan padi jenis Basmati ini setidaknya dibutuhkan lahan seluas 50.000 hektare
”Melalui kerja sama trilateral ini nantinya Arab Saudi menyediakan investasi, Sudan menyediakan lahan, dan Indonesia memberikan teknologi budi daya pengembangan padi,” tegas Mentan.

Selain menjajaki kerjasama di bidang pengembangan padi, pada acara lawatan tersebut, pemerintah Indonesia juga membahas rencana pembukaan Atase Pertanian untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika serta pemanfaatan peluang pasar buah, sayur dan minyak sawit Indonesia di Timur Tengah dimana permintaan ketiga komoditas tersebut sangat tinggi pada musim umroh dan haji.

Kunjungan Sudan dan Tunisia
Sebelum ke Arab Saudi, Menteri Pertanian mengawali kunjungannya ke Sudan dan Tunisia. Di Sudan, pemerintah RI  diberikan kesempatan untuk menggarap lahan di sekitar Sungai Nil seluas kurang lebih 80 ribu ha. Lahan tersebut akan digunakan untuk membudidayakan tanaman padi yang perkembangannya belum signifikan.

Selain itu kedua pihak  juga membahas kemungkinan kerja sama di bidang peternakan khususnya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak dan flu burung. “Populasi ternak sapi di sudan sekitar 105 juta ekor, setara dengan tiga kali penduduk Sudan yang sebesar 35 juta jiwa,” jelas Mentan.

Sementara itu, pada kunjungan ke Tunisia, pemerintah sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral pada bidang penelitian pertanian tanaman pangan, peternakan dan pakan ternak.
Sumber: Biro Umum dan Humas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar