Yadi Sembako menangis ingat kenangan manis dengan Jojon.
Kamis, 6 Maret 2014, 14:20 WIB
Yadi pun tak bisa menahan kesedihannya saat melihat jenazah Jojon diturunkan dari keranda. Ia mengatakan cukup banyak kenangan manis yang tak bisa dilupakannya bersama punggawa Jayakarta Grup itu.
"Saya salah satu orang yang sangat kehilangan beliau. Beliau adalah sosok guru dan teman yang baik. Saya banyak belajar dari beliau," ujar Yadi.
Menurut Yadi, Jojon juga banyak memberikan motivasi hidup kepadanya. Terakhir, Jojon menanyakan keadaan rumah tangga Yadi bersama anak dan istrinya.
"Beliau tanyakan pas terakhir ketemu, keluarga sehat nggak, ente sehat nggak?" ujar Yadi.
Yadi pun mengatakan Jojon sempat menitip pesan kepadanya sebelum menghembuskan nafas terakhir. Yadi diminta Jojon untuk terus bertahan sebagai komedian dan jangan beralih ke profesi lain.
"Kalau ngelawak, ngelawak saja. Jangan sesekali hilang dari layar televisi," ujarnya sambil menahan tangis.
Jojon meninggal dunia pada Kamis, 6 Maret 2014, sekitar pukul 06.10 WIB. Jojon mengembuskan napas terakhirnya di usia 66 tahun, di Rumah Sakit Premier Jatinegara karena asma dan serangan jantung.
Menurut keterangan pihak rumah sakit, Jojon sebelum meninggal sempat menjalani perawatan selama tiga hari.
"Jojon masuk Rumah Sakit Premier Jatinegara pukul 00.32 WIB, Senin, 3 Maret 2014," kata petugas rumah sakit yang tak mau disebutkan namanya.
Jojon memiliki nama asli Djuhri Masdjan dan lahir di Karawang, 5 Juni 1947. Meninggal dunia dalam usia 66 tahun. Selain menjadi seorang komedian terkenal, pria berdarah Sunda ini juga seorang aktor. Dia lama bergabung dalam Jayakarta Grup bersama Cahyono dan Uu. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar