Pages

kader IPNU pimpin MUI dan muhamddiyah (Ormas Islam terbesar ke II di indonesia)

Kamis, 13 Maret 2014
Muslimedianews.com ~ IPNU atau Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama  merupakan badan otonom Nahldlatul Ulama yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada segmen pelajar dan santri putra.
 
Saat ini kader IPNU menorehkan prestasi yang sangat membanggakan menjadi pimpinan tertinggi di MUI (Majelis Ulama Indonesia) yaitu Ketua Umum MUI. Ia adalah Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, atau lebih akrab disapa Din Syamsuddin. Tidak hanya itu, ia juga menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia. 
 
Meskipun berada di Muhammadiyah tapi pria kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958 itu pernah menjadi Ketua IPNU Cabang Sumbawa dari tahun 1970 sampai tahun 1972. Hal ini juga dicantumkan dalam biografi Din Syamsuddin di situs Wikipedia.
Ads by Media PlayerAd OptionsAhmad Baso, penulis buku NU Studies, diakun jejaring sosial facebooknya mengatakan bahwa baru tahu kalau kader Din Syamsuddin ternyata dulunya kader IPNU.

"Anda kader IPNU? Baru tahu saya ternyata kader IPNU itu posisinya yang membanggakan bukan menjadi dubes, bukan duduk di kursi empuk Senayan, bukan pula calon menteri... Kader IPNU ideal itu ya jadi Ketua Umum MUI atau minimal jadi Ketua Umum Muhammadiyah... seperti yg kita lihat Din sekarang ini... Cuma Ketum MUI/Muhammadiyah sekarang ini perlu ngaji lagi kitab-kitab agar kualitas fatwanya mumpuni, dan juga harus terus mimpin tahlilan agar umat dekat dan kualitas ke-NKRI-an-nya teruji....", tulisnya (7/3/2014)





"Sudahkah Anda kader IPNU mempersiapkan diri Anda sekarang jadi Ketua Umum MUI atau Ketua Umum Muhammadiyah pelanjut Din Syamsuddin... ????", lanjutnya.
Berbagai komentar pun bermunculan di facebook pribadinya. Namun, diantaranya ada yang menyatakan tidak menginginkan kader yang seperti itu.
"Intinya kita tak mengharapkan ada kader yang seperti itu lagi.. Proses kaderisasi di IPNU bagian untuk memperkuat NU.. Jadi tak usah bangga dengan model syad mukholiful qiyas wal istimal.", tulis salah seorang pengguna fb lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar